Tuesday, 8 December 2009

hujan ..

ketika hujan menangis di sore hari, kota bandung yang aku tempati beberapa bulan ini seperti menjadi penampung akan air matanya yang tak sedikit-pun berhenti ketika malam tiba. ketika temannya hujan, petir bersuara, suaranya begitu mengelegar hingga jantungku sempat terkejut akan kemarahannya. mungkin petir tidak suka temannya, hujan menangis. dari pertama petir dilahirkan ke bumi, petir sama sekali tidak mengerti dan tidak sedikit pun mengetahui kenapa hujan selalu menangis. hujan sendiri tidak mengerti kenapa dia selalu menangis di waktu-waktu tertentu, tetapi akhir-akhir ini hujan selalu menangis di waktu yang sangat tidak terduga, petir akhirnya merasa kesal dan selalu bertanya-tanya, ada apa?, kenapa?. apakah matahari dan bulan selalu menolak cinta hujan?, mungkin matahari dan bulan merasa dirinya terlalu tinggi untuk dicintai oleh hujan. petir selalu melihat matahari dan bulan bersikap angkuh,karena manusia begitu memujanya, ketika manusia bercinta, manusia selalu mengagung-agungkan matahari dan bulan. hujan selalu diibaratkan dengan kesedihan. hujan selalu menunggu cintanya untuk diterima oelh matahari dan bulan. hujan tak pernah sedikitpun mengindahkan kata-kata manis sang petir, temannya yang setia, yang selalu ada ketika hujan menangis dan petir selalu saja marah. marahnya selalu membara ketika petir tahu bahwa manusia tidak begitu menyenangi hujan ketika dia menangis, suara petir makin mengelegar, manusia semakin takut. namun, manusia tak akan pernah mengerti perasaan petir, kenapa ketika hujan menangis petir selalu saja marah dengan suaranya yang besar.

manusia tak akan pernah tahu, ada cinta di balik hujan dan petir, ada kesetiaan yang dimana manusia tidak peka untuk melihat ataupun mendengarkan suaranya, hanya segelintir manusia yang memahaminya yang akhirnya manusia itu dimusuhi dengan pemuja matahari dan bulan. manusia melihat ada cinta dan kesetiaan antara matahari dan bulan tetapi manusia terlalu naif, terlalu buta akan keindahan fisik dan kekuatan matahari dan bulan.

matahari dan bulan muncul secara bergantian, manusia melihat sebagai pengertian namun adakah manusia tahu, itukah cinta?? satu di belahan dunia matahari bersinar dan di belahan dunia lain bulan memberikan sinarnya, adakah manusia mengerti, apakah matahari dan bulan benar bekerja sama untuk mewujudkan cinta mereka??

sampai akhir dunia, huja tak akan pernah tahu betapa petir begitu mencintai hujan, sesekali petir tak menampakkan suaranya karena petir terlalu sakit hati tetapi ketika petir mengeluarkan suaranya, manusia akan merasakan takut, tapi manusia tak pernah sedikitpun menilik ada cinta dibalik suara petir yang mengelegar, suara cinta kepada hujan yang tak pernah sedikitpun hujan perhatikan.

suasana kelabu begitu menyengatkan hati hujan dan petir selalu setia menemani hujan walaupun petir tahu manusia akan membencinya karena suaranya membuat manusia takut akan kehadiran hujan. biarlah manusia membenciku, biarlah matahari dan bulan angkuh dan mengabaikan cinta hujan kepada mereka berdua, namun aku, petir, akan terus setia menemani kesedihanmu hujan.

No comments: