Monday, 29 November 2010

misteri

lima tahun yang lalu, di kota itu, di bangunan putih itu, menjadi penutup kisahku di kota dingin nan sejuk. hiruk pikuk kota itu menjadi sahabat setia yang selalu menemani kegiatan ku. hingar bingar lalu lintasnya yang membuatku ingin teriak setiap kali lalu lalang di jalan kota itu.

masih misteri bagi ku, bagaimana kamu hadir di dalam hidupku. di dunia nyata kamu terlihat bagaikan seorang yang tidak peduli dan kejam. lain pula ketika kamu hadir di dunia mimpi, begitu lembut dan ramah. mungkin itu hanya interpretasiku atas hasrat dan keinginan yang begitu besar akan kehadiran dirimu.

cara tawamu dan gayamu ketika bercerita tentang pengharapan akan masa depanmu, aku begitu terpana dan decak kagumku tak berhenti melintas di pikiranku. kamu bukanlah manusia sempurna, yang membuatku bertekuk lutut dan memohon untukmu masuk dan menjadi bagian dalam hidupku. tetapi justru karena tidak sempurnanya dirimu, membuatku ingin mengenalmu jauh lebih dalam. tapi sayang, kamu memiliki tembok tinggi, yang tidak seorang pun boleh memanjatnya. tembok tinggi itu sangat kokoh, mungkin sekokoh hatimu ketika mulai mempunyai keinginan yang selalu dan entah bagaimana caranya harus kamu dapatkan.

masih misteri bagiku, bagaimana kamu bisa membuatku tertawa dengan celotehan-celotehan kering yang sering kamu ucapkan. anehnya kita sering tertawa bersama, dari keringnya celotehan itu menjadi sebuah celotehan yang basah dan serius. membuat kedua otak kita terdiam sejenak dan berpikir, celotehan apa lagi dan apa jawaban yang setidaknya cukup mendekati tepat dari celotehan kering itu.

sepertinya kita berdua begitu menikmati waktu bersama. arus waktu yang kita lalui bersama selalu saja terasa cepat dan tidak pernah cukup. misteri bagiku, akankah ada waktu tanpa batas yang akan aku lalui bersama kamu nanti? entah kapan, tapi aku begitu mendambanya.

kamu bukan manusia sempurna dari dua sisi. tetapi kamu menjadi sebuah penutup kisahku di kota itu dengan indah, dan akan terus aku merindukan hari-hari itu yang kulalui bersama kamu. misteri akan seperti apa, tetapi mungkin sudah kudapati pula jawaban itu.

kamu (mungkin) sebagai seseorang yang hadir di dalam sekat ruang waktu ku yang saling bersinggungan dengan sekat ruang waktu mu. awalnya meregang, dan semakin lama merekat dan saling tarik menarik, namun kembali lagi meregang dan kembali kepada ruang waktu masing-masing.

misteri.

No comments: