Monday, 29 November 2010

pop mie...

"mau beli sesuatu dulu ga sebelum balik?" kata aku

"hmm, aku lapar sih, pengen makan pop mie gitu, kamu mau ga?" kata dia

"mm, boleh deh, tapi kan aku pengen diet. beliin aja deh, sekalian titip aqua sama dunhill lights menthol yah. makasi sayang." kataku

"ok. nanti berhenti di circle k, riau aja yah." kata dia

"siap bos besar." kataku


malam itu, aku sebagai supir, sepulangnya kami dari perjalanan mengelilingi kota bandung. sebagai dua pribadi yang sama-sama telah menghabiskan lima tahun di kota bandung. kami berdua bernostalgia dengan kota tersebut. percakapan malam itu di mobil seakan tidak terbataskan oleh waktu. kami berdua betul menikmati akhir pekan yang sudah direncanakan walaupun pada prakteknya kendala dana menjadi salah satu halangan. tetapi tidak pula menyurutkan semangat kami berdua yang menikmati konser salah satu band yang berasal dari australia.


"aku ga turun yah, jadi ga usah parkir" kataku

"ok, kamu mau pop mie rasa apa? atau kamu ikutin aku aja yah?' kata dia

"aku apa aja deh, jangan lupa aqua sama dunhill ya" kataku

"ok" kata dia


aku menjalankan mobil dan memutar arah balik dan menunggu di seberang jalan. dan kulihat dia melalui kaca spion tengah mobilnya. di kegelapan, tampak dia membawa kantong plastik yang berisikan pop mie, aqua, rokok, dan beberapa cemilan. aku bisa menebaknya dari jauh. dalam hati aku bergumam, tidak kupercaya, malam ini aku bersamanya, seakan tak ada batas waktu dan waktu yang jelas terlihat di jam digital mobilnya membuatku uring-uringan, karena aku tidak ingin segera berakhir. aku tidak ingin berganti hari, aku tidak ingin berganti pagi. aku ingin tetap malam, karena aku ingin menikmati waktuku bersama dia.


tok tok.. dan dia mengetuk kaca jendela mobil, menyadarkan aku dari lamunan kosong malam hari.

"kamu digodain tuh sama cowo-cowo" kata dia

"huh?..gila kamu yah, aku suka digodain sama cowo-cowo kayak gitu" kataku

"ya, siapa tau." kata dia

"jangan rese deh." kataku

"hehe..iya iya. maaf deh" kata dia

dan dia memasukkan kunci kamar ke lubang kunci di pintu itu, dan pintu pun terbuka. hawa pendingin kamar itu mulai tercium, lampu kamar tersebut mulai menerangi kamar yang dipenuhi dengan warna putih. kami berdua sibuk membersihkan diri dan merapihkan tas-tas kami yang berantakan.

"aku tuh ga suka deh, kalo berantakan. aku suka segala sesuatunya ada di tempatnya" kataku

"sama aku juga." kata dia, sambil sibuk melipat-lipat pakaiannya, sambil memisahkan pakaian kotor dan bersih.

"berarti kita sama. hihih..seneng deh." kataku

dan aku pun tersenyum, melihat tingkah lakunya yang cukup perhatian dengan barang bawaannya dan senang melihat segala sesuatunya dengan rapih. aku tetap sibuk melipat-lipat pakaianku, memilih akan memakai baju apa besok.

"kamu udah selesai belom bersih-bersihnya?" kata dia

"udah sih, tapi mau cuci muka dan sikat gigi dulu, kenapa?" kataku

"loh, katanya mau makan pop mie, kok udah sikat gigi?" kata dia

"hoo santai, tinggal sikat gigi lagi, ga susah kan. yang pasti mau ganti baju dulu. biar nyaman." kataku

"ya udah, aku buatin pop mienya dulu yah. tapi air panasnya darimana ya?" kata dia

"hmm, kamu minta ke restoran bawah, nanti dikasih termos biasanya." kataku

"sebentar, kalau ga salah tadi ada dispenser." kata dia

"ya udah, kamu cek gih. klo ga yah, kamu ke bawah" kataku

"huee, ada dispenser tau. kamu mau rasa bawang apa kari?' kata dia

"apa aja deh aku" kataku, yang sedang sibuk memakai krim malam mukaku.

dan tak lama kemudian, dia pun datang dengan kedua tangannya yang sedang memegang pop-mie. dia masih bingung, memilih pop mie rasa apa yang akan dia makan. lalu, dia menyalakan tv dan mulai menyiapkan garpu makan pop mie, sambil mengaduknya mie tersebut sehingga bisa tercampur dengan bumbunya.

dia taruh kedua pop mie tersebut di meja samping tempat tidur. dia sudah duduk manis di atas kasur dengan remote tv di samping tangan kanannya. dan aku mulai duduk di kasur menemaninya. sambil melirik ke samping meja, memilih rasa apa yang aku ambil. aku memilih ayam bawang, dan dia kari ayam.

kami berdua seperti anak kecil yang sedang makan di atas kasur. jika ada orang tua, pasti sudah dimarahi karena makan di atas kasur. dengan berselimutan, kami menikmati pop mie, dengan hawa dingin di kamar dan film-film aneh dini hari yang ditayangkan di salah satu tv channel. katanya menayangkan film-film box office, tapi malam itu kami tidak menemukan film bagus. sambil sibuk makan dan tertawa, kami menikmati cuplikan pidato obama, yang beberapa hari lalu berkunjung ke indonesia. dan mulai saat itu, kami muali berbincang-bincang dengan topik obama dan topik pembicaraan pun semakin meluas.

panasnya pop mi, dan lilitan mie di dalam mangkok plastik itu seperti perbincangan kami saat itu, menyenangkan dan begitu menikmati nostalgia dengan kota bandung, yang lima tahun lalu kami menjadi penghuni sementara. dan di sela-sela keasikan kami dengan pop mie malam itu.

"seandainya, aku udah kenal kamu dari dulu yah" kataku

"kenapa, emangnya?" kata dia

"gpp. aku seneng hari ini. makasih yah." kataku

"sama-sama. aku juga seneng."kata dia, sambil mendekat dan mencium keningku

dan aku pun luluh karena dia mencium keningku.


"kamu tau, aku pengen deh, nanti kalo punya kamar sendiri. sebelum tidur, baca buku atau koran, dan diskusi abis itu baru tidur" kataku

"sama, aku juga mau kayak gitu" kata dia

"and (dengan muka nakal) we could probably have sex. if we legally married, of course" kataku sambil tertawa karena senang meledek dirinya.

"hahaha, yes we could, you naughty girl" kata dia

"hehe, but you love me, you really love me." kataku sambil mengejek

"got your point lady" kata dia

dan malam itu kami tertawa, sambil menikmati pop mie di tengah malam dan ditutup dengan sebatang rokok.

No comments: