Hampir tiga tahun yang lalu, ini semua menjadi sebuah mimpi yang nyata. Lahir sebuah wadah yang memiliki niat luhur untuk memberikan sebuah informasi yang ingin mengedukasi masyarakat.
Indonesia. Hidup dua ratus jiwa majemuk di negara yang memiliki lebih dari 10.000 pulau. Berbagai macam harapan dan mimpi demi mendapatkan hidup yang layak. Infrastruktur yang belum merata di daerah menjadi PR panjang pemerintah indonesia. Siapapun yang menjabat di kursi nomor satu dan siapapun mereka yang duduk menjadi wakil rakyat.
Ini mungkin menjadi suara pesimis seorang individu, sebagai warga negara yang memimpikan Indonesia menjadi lebih baik. Mimpi panjang yang tak kunjung datang.
Memilih mengabdikan ilmu dan idealisme dalam suatu media. Menjadi solusi sementara untuk mewujudkan mimpi itu. Berusaha memberi tayangan informatif bagi masyarakat indonesia. Agar tidak terbelenggu dalam kebodohan drama dangkal, dan agar tidak terpatri dalam tayangan komersialisasi selebritas yang tidak mendidik sama sekali. Atau masyarakat diajak untuk bergunjing massal. Damn. Indonesia harusnya bisa lebih baik dari ini.
Memang masa sekarang bukanlah masa dimana generasi inovator lahir atau bangkit dari kubur. Tapi bukan pula masa yang terjebak dalam zona aman dan hanya mengikuti alur semata. Bisnis dan uang. Semua berbicara tentang uang. Terjebak dalam uang. Salah siapa?. Salah media kah yang telah mengarahkan manusia-manusia indonesia dimadu dengan rupiah?.
Berbicara realita memang uang lebih banyak bicara. Semua bisa dilaksanakan asal ada uang. Tapi sudah kah kita kehilangan hati nurani??
-sudut tangga lantai 5 palmerah, 04 januari 2013-
1 comment:
semoga idealisme kita tetap terjaga yah.. amin! seru pet baca2 blog lo, hehe
Post a Comment