Sunday 13 December 2009

hasil dari tingginya sebuah keinginan

tidak bisa juga dikatakan, telah lama tidak berjumpa namun ketika ada sedikit waktu yang disempatkan untuk bisa bertemu, lahir sebuah keinginan yang cukup tinggi. berharap akan mendapati sebuah pertemuan yang bisa dijadikan penyemangat untuk menjalani minggu yang baru.

bentuk semangat bisa berupa sebuah pelukan hangat atau ciuman manis di kening, pipi atau mungkin di bibir. namun tak kunjung juga didapati, yang ada hanya sebuah keheningan dalam perjalanan dan kesibukan dalam mencari sebuah tempat untuk dapat makan siang bersama dengan para sahabat yang sangat hebat.

sahabat yang hebat, memang sunggun mencerahkan suasana hati dan pikiran. bukannya tidak menyukai pertemuan dengan para sahabat yang hebat, tapi hati kecil dan hasrat tergelitik untuk bisa mendapatkan satu waktu bersama dengan dia. bicara tentang hal-hal ringan, bicara tentang kita.

kita yang kemarin ini dilanda dengan kesimpang siuran rasa, keinginan, tujuan pada masa depan. namun di kala Tuhan memberi waktu itu, yang terjadi hanya sebuah keheningan dalam perjalanan satu setengah jam menuju tempat makan siang dengan para sahabat hebat.

satu setengah jam perjalanan disinggahi dengan menuju sebuah tempat makan es krim yang cukup nyaman untuk bisa menikmati waktu berdua, namun yang terjadi, sekali lagi adalah keheningan dan ketidak konsentrasian terhadap apa yang ada di depan muka masing-masing.
ditemani dengan segelas biggie marblelicious yang diisi dengan corn flakes dan gummy candy, berdua saling menikmati dan cukup sibuk dengan blackberry masing-masing. semakin bertanya ketika saling berjauhan blackberry membuat rasa saling dekat namun ketika bertemu seakan terasa jauh dan bahan pembicaraan terasa hampa. layaknya angin yang siang itu berhembus cukup dingin dan ditemani langit yang mendung, dalam hati meringis ingin rasanya tangan saling tergenggam, namun kedua tangan seperti dilem oleh blackberry masing-masing.

sanggup saja, mendiamkan blackberry itu tapi nampaknya dia tidak bisa. sedih hati ini karena begitu menginginkan kehadiran dia, bukan hanya raganya tapi jiwanya pun juga hadir, tapi hari ini tidak terlihat seperti itu.

keinginan aku yang rindu akan kamu, pada saat kamu ada di hadapanku, hanya cukup diawali dengan pelukan dan ciuman manis di kening dan di bibir aku. keinginan yang cukup sederhana namun maknanya dalam bagi aku. namun terlihat kacamata yang berbeda, mungkin karena situasi yang tidak mendukung. keinginan aku memang sederhana namun aku begitu tinggi mengharapkan sehingga akhirnya aku-pun jatuh ke dalam situasi kecewa. aku bisa saja melupakan keinginan aku namun aku merasa cukup lama mengharapkan itu.
tapi apa daya aku, hanya aku yang memulai memeluk kamu dan berusaha untuk bisa mencium pipi kamu. dan akhirnya aku masuk ke dalam sebuah situasi kecewa karena keinginan aku tidak dapat aku gapai.

tetapi kamu pernah bilang bahwa aku selalu kecewa dan kesal ketika keinginanku tidak terpenuhi. iya, aku memang kesal tapi apakah salah aku mengharapkan itu dari kamu?



hasil dari sebuah keinginan adalah kecewa.