Monday, 2 August 2010

silence, walk, attention, missing, mouth shut, keep in mind...

“in the silence sea, I find you, far away from the nearest light, your shadow surrounding me in the darkness”



If I look like a queen to you, would you think that I might fit in to you
Everything seem fine and comfort when I am with you
You seem make my day, make the whole day fill with smile and heartbeat
But do you feel the same ?

I don’t want to loose the smile on your face and so am I
But we need to be apart, an hours apart
Living on to our own life

Keep asking why should I need to be apart from you
While we enjoying the excitement, the journey of our chapter
Why do chapter need to have an end ?

Please don’t walk away from me, my life
You already in it, and I want another chapter with you
What would you say, If I tell you that I fall for you ?

Every people have their own complimentary
Are you mine ?
And If I could take you away from where you are now
Would you think I’m weird ?
Would you be happy with me ?

I will take you on a roller coaster of life
I will make your day, our day, with heartbeat
And live to the moment
So we won’t be able to forget it

You may not be everything to me
But you are special to me
You leave me a good memory
Driving me crazy to have that moment again with you

I fall for you since that night
The night we spend hours talking
And afterward I kept falling for you
All the times that we had
I want it back all again

Every moment I spend with you
I keep myself silence
Silence feeling inside
Feeling that I keep for you
To make you smile and laugh
To make you spend time with me

I walk, walking next to you, behind you, in front of you
I keep myself silence, I do, I do, I do fall for you
And I do pay a big attention for you
Do you even realize ?

katanya : hukum newton 1

“suatu benda tidak akan berubah jika tidak ada benda yang memaksanya untuk berubah”

ping.. one message received.

“sorry for bothering you, the only reason is, I am bored. Thank you for your understanding”

semalam sebelum pagi datang, aku merasa dia akan menghubungi, tapi tidak seperti dugaanku, aku pikir, semua akan menjadi baik. Tapi kenyataannya jauh berbeda. Pagi itu menjadi sms terakhir, aku dan dia saling berkomunikasi.

Rasa sakit atau sedih yang kurasa bukan karena perpisahan yang telah terjadi, perpisahan yang selama ini tertahan oleh rasa takut akan kenyataan yang ada di depan mata. Bahwa dia tidak akan ada lagi di hidup ku. Bukan, bukan itu rasa sakit dan sedih yang kurasakan, namun lebih kepada rasa kecewa, kenapa dia bersikap seperti itu, seolah-olah aku bukan sesuatu, yang setidaknya ada sedikit arti di dalam hidup dia.

Enam tahun bersama secara teori, secara praktek telah tujuh tahun bersama. Aku dan dia tumbuh dari seseorang yang tidak tahu menahu tentang hidup, seseorang yang saling merancang mimpi dan masa depan, untuk bisa kita saling raih dan saling mengisi. Tetapi hasil dari semua perjalanan waktu itu berakhir layaknya mainan yang telah bosan untuk dimainkan, berganti atau mendapati mainan baru. Seperti mainan sampah.

Tidak ada pertemuan, untuk saling mengakhiri dengan baik, tidak seperti dulu ketika terjadi pertemuan untuk saling memulai perjalanan waktu bersama dengan baik. Tidak, tidak ada pertemuan itu dan tidak akan pernah ada. Entah kenapa, tidak satu tetespun airmata ini jatuh. namun perih yang aku rasa dalam hati, memang perih tetapi tidak seperih dulu.

Kesimpulanku, setelah perjalanan waktu bersama, aku bukan apa-apa baginya. Kecewa, ya, aku kecewa tapi aku tidak ingin memperpanjang rasa kecewaku. Kumaafkan sikapmu sayang, kumaafkan semua kesalahanmu, kumaafkan kekuranganmu, kumaafkan kebimbanganmu, kumaafkan perbuatanmu, kumaafkan perkataanmu, kumaafkan keegoisanmu sayang, dan aku ikhlas. Dan aku tidak menyesali, kamu pernah ada di perjalanan hidup aku. Aku tidak berharap kamu memiliki perasaan yang sama, kamu memaafkan segala perbuatan, perkataan, sikap dan semuanya yang pernah aku lalui bersama kamu. biar saja menjadi urusan kamu, bukan lagi urusanku, dan memang tidak pernah menjadi urusan aku.


Ping… one message received.

“let’s just consider this as a mid life crisis, I need to find myself again, but we’re good.”

Reply message

“ok, hope you can deal your mid life crisis and hopefully you can find yourself again.”


Message sent.

Seperempat hidup telah aku lalui bersama dengan sahabat terbaikku, berakhir di media elektronik. Teknologi memang mempermudah segala urusan yang ada di dunia sekarang, tapi tidak akan pernah bisa membantu atau menjadi sebuah media untuk memutuskan atau menyelesaikan masalah yang melibatkan emosi dan perasaan diantara dua manusia. Aku dan kamu bukan robot, tapi aku dan kamu manusia, yang memiliki akal dan perasaan, ada darah yang mengalir di dalam tubuh, yang jelas membuat kita berbeda dengan robot. Tapi sayang, semua itu cuma hanya menjadi bayangan, segala sesuatunya ingin dipercepat, di pikiranmu, agar mempermudah segalanya, seperti berusaha untuk menghindar. Sudahlah tidak apa bagiku, jika memang itu jalan yang kamu pilih. Suatu saat mungkin akan terjawab, atau mungkin sudah terjawab, alasan atau stimulus apa yang membuat kamu berubah dan bersikap seperti ini.

Tetapi, tenang sayang, tak lagi aku pusing dengan segala pertanyaan itu, aku sudah memaafkanmu, and yes, we’re good. ☺