Sunday 14 March 2010

saya rasa

saya rasa, saya tidak akan pernah menjadi perempuan untukmu dan kamu tidak akan pernah menjadi laki-laki untukku karena dunia kita berbeda sayang. saya rasa, kita bertemu di ruang waktu yang sama. di ruang waktu yang akan dengan cepat berlalu. bagaikan pemandangan yang telah kita lewati malam itu.

perkataan klise di dunia menyadarkan kita bahwa menyayangi seseorang tidaklah harus selalu bersama pada akhirnya. cukup dengan kebersamaan yang pernah dilalui, saya rasa sudah cukup, walaupun hati akan merintih perih. rintihannya perih, merindukan kehadiranmu di sisiku. canda tawa, cerita, dan hari-hari yang pernah kita lakukan dan lalui bersama akan menjadi sebuah kenangan yang indah, yang akan diam di dalam ruang hati kita. dan, hanya kita berdua yang tahu.

saya rasa, tidak akan pernah ada penjelasan yang pasti akan kebersamaan kita ini sayang. saya rasa, Tuhan punya maksud tertentu yang masih menjadi misteri bagi kita berdua. entah misteri itu akan terungkap atau tidak, saya tidak akan pernah tahu, begitu juga dengan kamu.

rasa penasaran saya terbang begitu tinggi, tetapi saya kemudian kembali ke daratan, menyadarkan diri saya. bahwa tidak ada yang perlu saya tanyakan akan hari-hari yang telah kita lalui atau hari-hari yang akan kita lalui.

saya sadar, bahwa kita memang dari dunia yang berbeda, kamu jauh di dunia belahan barat dan aku di timur. bagaikan magnet yang saling menarik namun tidak pernah bisa bersama.

saya akan menutup hari ini dengan sebuah khayalan yang indah dan saya akan rangkai sebuah cerita tentang kita yang berakhir dengan indah, walaupun hanya akan berakhir di dalam sebuah mimpi.

tetapi saya rasa, hanya mimpi yang mampu menyatukan kita sebagai dua individu yang bisa saling berbagi, merangkai indah rasa sayang yang kita rasakan. hanya mimpi yang mampu membuat kita saling tersenyum dan tertawa dan tidak akan ada yang tahu tentang kita.

jangan pernah kamu pergi jauh dari mimpiku, karena ketika aku menyebut namamu, datanglah ke mimpiku sayang. karena hanya di dunia mimpi kita bisa saling bersama, saling jujur dengan perasaan kita.

dan pada akhirnya, saya rasa memang kita tidak akan pernah bisa bersama. saya tidak akan pernah menjadi perempuan untukmu dan kamu tidak akan pernah menjadi laki-laki untukku.