Tuesday 23 February 2010

dua dini hari.

pukulan jarum jam menyadarkan aku, bahwa telah sampai di pukul dua dini hari. dan, kamu telah terlelap tidur, kamu telah pergi jauh ke alam mimpi, dimana alam tersebut membawa kamu ke dalam kedamaian, membawa kamu jauh dari sebuah kenyataan yang menunggu untuk kamu taklukkan.

andaikan aku bisa melihat kamu terlelap dalam tidurmu, saat ini. aku hanya ingin bisa menjadi obat penenang bagi kamu, menenangkan kamu dari segala kegelisahan dan kerinduan yang kamu rasakan. andaikan aku bisa masuk ke alam mimpi kamu, berusaha menjadi warna buat duniamu yang saat ini sedang kelam.

warnaku mungkin tidak secerah warna yang telah kamu miliki sebelumnya, tetapi aku cukup yakin aku bisa memberi warna baru untuk hidup kamu. rasa sakit, pening kepala yang kamu rasakan, aku berharap bisa dibagi hingga aku juga bisa merasakannya, aku mungkin tidak bisa membantu kamu lebih banyak, namun aku ingin ada di samping kamu disaat-saat seperti ini. dan aku cukup yakin, kamu memiliki perasaan yang sama dengan aku.


sayangnya jarak dan perbedaan sejam lebih cepat membuat aku dan kamu terasa begitu jauh. yang aku rasa saat ini, begitu datar. tidak seperti dahulu, ada lembah yang sama-sama kita naiki dan kita turun bersama, ada danau yang hijau yang membuat sejuk mata kita berdua, ada turunan terjal yang membuat kita berdua saling takut dan membuat aku berpegang tangan kepada kamu, ada jurang yang membuat kita berdua hampir jatuh, ada terik panas matahari yang membuat kita silau dan perih, ada dinginnya hujan yang membuat kita saling berpelukan dan menangis bersama. kemana rasa itu semua, kemana petualangan kita perginya? ada apa dengan aku dan kamu?

aku merasa, masa-masa itu telah berlalu, seperti yang telah kamu katakan kepada aku. episode itu telah berakhir dan sekarang ini, saat aku membuka episode baru. dan bagaimana dengan aku?.

dengan sadar bahwa episode kamu dan aku telah berakhir di masa-masa itu, dan aku tau ini adalah episode baru. namun aku tidak ingin berubah dan aku juga tidak ingin kembali ke masa-masa itu, tetapi apakah salah jika aku berharap, ada sebuah petualangan baru bagi kita berdua?


mungkin kamu akan berkata, ini adalah masa-masa petualangan kita yang baru, kita tidak mempunyai petunjuk arah, layaknya petualangan yang pernah kita lalui, namun ada sebuah gunung besar di depan kita yang akan kita berdua berusaha untuk taklukkan.

aku tidak takut menaklukkan gunung besar itu, namun aku butuh kamu untuk meyakinkan aku bahwa kita akan mampu menaklukkan gunung besar tersebut. tetapi saat ini, aku merasa kita berjalan perlahan. berjalan di tempat, kamu sedang menikmati indahnya petualangan kamu, di hutan kamu sendiri, begitu juga dengan aku. aku ingin kembali bertemu di hutan kita berdua, dimana kita berdua saling berpegangan dan saling percaya bahwa kita sedang berjalan di hutan yang sama dan akan menuju ke pendakian gunung besar tersebut.


tadinya naik turunnya lembah itu kita rasakan, panas teriknya matahari kita rasakan, dinginya dan derasnya hujan kita rasakan, turunan terjalnya kita lihat bersama, tadinya jurang itu membuat kita berdua takut, tetapi saat ini kita sedang merasakannya masing-masing.

semoga hutan yang kita jalani saat ini, berujung di hutan yang sama sayang, hutan yang membuat hati dan jiwa kita sama-sama berdebar, bahagia, tertawa, menangis, dan tersenyum.


c'est moi petty

No comments: