Thursday, 7 April 2011

catatan dari sahabat untuk sahabat

Sahabat, janganlah kamu bersedih. Ketika sakit itu ada di hatimu, biarlah mengalir, karena pada akhirnya, sakit itu akan berhenti dan menemukan pintu keluarnya.

Menangislah jika kamu ingin menangis, jika memang itu mampu mengatasi rasa sakitmu, setidaknya membuat perasaan lega di dalam dada.

Aku, mungkin tidak akan pernah selalu ada di samping kamu, ketika kamu membutuhkan aku, tapi aku akan selalu ada disini, tidak akan kemana-mana. Dan rasa sakit yang kamu rasa, aku juga ikut merasakan sakitnya.

Aku berharap dan berdoa, semoga kamu diberi kekuatan, ketabahan, kesabaran dalam mengatasi rintangan yang kamu hadapi saat ini. Percaya bahwa Tuhan sedang menguji keimanan kamu, untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi, amin Ya Allah.

Sahabat, jangan sampai cinta mengalahkan logika, menghancurkan harga diri, hingga kehilangan jati diri kita. Kasih sayang tidak harus selalu berakhir bersama. Pikirkan sepuluh langkah di depan kita, bukan satu atau dua langkah. Karena resiko, konsekuensi akan datang nanti, dan kita semua berharap penyesalan tidak datang di kemudia hari, berharap bahwa kita ingin memiliki kehidupan yang lebih baik.

Mundur selangkah bukan berarti kita kalah dalam peperangan, tapi justru kita memikirkan langkah apa yang akan kita dapati dan akan kita hadapi di sepuluh langkah lebih kedepan nanti. Akan sakit memang,lebih sakit, tetapi waktu yang akan memberi semua jawaban. If it meant to be yours, then it yours my dear.

Bukan salah kita, juga bukan salah orang tua kita. Dengan hadirnya status sosial yang melabelkan asal seseorang. Dan tidak menjadi sebuah tolok ukur dari kualitas kita sebagai seorang individu.

Sahabat, kuatkan kakimu, tanganmu, tubuhmu, langkahmu, pertajam mata dan telingamu, dan jernihkan selalu pikiranmu dan terus berdoa dan beribadah. Karena itu, amunisi yang sangat ampuh dalam mengatasi rintangan perang yang sedang kamu hadapi.

Kamu tidak sendiri, kamu sudah tahu jawabannya apa.

No comments: